Selasa, 19 September 2017

Minggu, 03 September 2017

STUDY KELAYAKAN PENINGKATAN TIPOLOGI POLDA KALSEL OLEH SRENA MABES POLRI

TIM STUDY KELAYAKAN SRENA MABES POLRI PENINGKATAN TIPOLOGI POLDA KALSEL OLEH :
1. IRJEN POL Drs. BAMBANG SUNARWIBOWO, S.H. SELAKU ASRENA KAPOLRI
2. BRIGJEN POL Drs. SJAMSUL SIDIQ, M.H. SELAKU KARO LEMTALA
3. KOMBES POL Drs. YASDAN RIFAI, M.Hum SELAKU KABAG LEM RO LEMTALA
4. KOMBES POL AGUS SANTOSA, S.IK, S.H. SELAKU KABAG MONEV RO LEMTALA
5. KOMBES POL Drs. M. HENDRO GUNAWAN SELAKU KABAGJIASIS SLOG POLRI
6. AKBP HARRY HARYADI B, S.IK SELAKU PAMEN SSDM POLRI
7. PENATA AHMAD BUSTOMI SELAKU PNS POLRI LEMTALA SRENA POLRI
8. HERU SUCIPTO SELAKU PNS POLRI STAF AHLI KAPOLRI



PEMBEKALAN DARI TIM SRENA MABES POLRI YANG DIBERIKAN OLEH KOMBES POL Drs. YASDAN RIFAI, M.Hum SELAKU KABAG LEM RO LEMTALA SRENA MABES POLRI KEPADA BIRO RENA POLDA KALSEL .... TERIMA KASIH

Rabu, 23 Agustus 2017

Para Jenderal berkumpul di Kalimantan Selatan dalam rangka menanggulangi bencana Karhutla Tahun 2017







Murnisiti- Kabaharkam Polri, Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH, selaku Ketua Tim Monitoring, Evaluasi, dan Asistensi VII Giat 3 Promoter Kapolri Dalam Rangka Penanggulangan Karhutla, pimpin Rapat Koordinasi Tim Monitoring, Evaluasi, dan Asistensi Kesiapan Jajaran Polda Zona Kalimantan Dalam Rangka Penanggulangan Karhutla Tahun 2017.

Rakor ini dilaksanakan di Venus Room Lantai 2 Hotel Grand Tullip Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (23-08-2017).

“Kami datang ke Kalimantan Selatan ini untuk mengumpulkan Polda-polda di seluruh Kalimantan yang rawan kebakaran dan juga stakeholder lainnya, baik itu tingkat pusat maupun tingkat daerah, untuk menyamakan persepsi, saling tukar-menukar informasi, pengalaman, dan juga koordinasi penanganan di lapangan supaya bersinergi mereka. Sehingga penanganan Karhutla ini bisa diatasi bersama, mulai dari sejak pencegahan sampai dengan penindakan manakala ada kebakaran hutan,” kata Komjen Pol Putut Eko Bayuseno.

Dalam Rakor tersebut, Kabaharkam menekankan agar semua pihak mengedepankan upaya pencegahan. Seperti melakukan imbauan kepada masyarakat tentang Karhutla. Dengan pencegahan, menurutnya, anggaran kontinjensi bisa tidak digunakan sehingga anggaran tersebut dapat digunakan untuk kegiatan yang lain.

“Tetapi bila perusahaan atau perorangan dengan sengaja membakar hutan dan lahan gambut guna mendapatkan keuntungan materi, maka kita lakukan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.

“Di lapangan sudah kita sampaikan kepada para Kapolda untuk memberdayakan ujung tombak TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah, dikenal dengan Tiga Pilar, yaitu Kepala Desa, Babinsa, dan juga Bhabinkamtibmas, merekalah yang nantinya akan mendeteksi di mana ada hotspot,” ungkap Komjen Pol Putut Eko Bayuseno.

Selain itu, Kabaharkam sangat mengapresiasi menurunnya jumlah hotspot di wilayah Kalsel. Dimana pada tahun 2016 terdeteksi ada 1.548 titik, sementara pada tahun 2017 hanya ada 104 titik.

“Hal ini dikarenakan adanya sinergi yang baik antara stakeholder dan Polri dalam penanganan pencegahan Karhutla,” ungkapnya.

Hadir dalam Rakor tersebut antara lain Kabaintelkam Polri diwakili oleh Karo Analis, Kabareskrim Polri diwakili oleh Dirtipidter Brigjen Purwadi Arianto, Sekda Kalsel, serta para Kapolda dan Karo Ops Polda Zona Kalimantan.

Turut hadir Asops TNI/yang mewakili, Ir Rudy Priyanto (Kapokja Wilayah Sumatera dari Badan Restorasi Gambut [BRG]), Hageng Nugroho (Tenaga Ahli Madya dari Kantor Staf Presiden [KSP]), Ir Raffles (Dir Karhutla dari KLHK, Rosa Vivien (Dir Pengaduan dari Ditjen Gakkum KLHK, Irjen Pol Carlo Tewu (Deputi V Kemenko Polhukam), dan Firman Nugroho (Adwil Karhutla Kemendagri).